Pancurendang Tonggoh
Majalengka Jawa Barat
Senin, 28 April 2014
Petani Majalengka budidayakan Jambu Kristal
MAJALENGKA, (PRLM).- Dinas Pertanian
Kabupaten Majalengka budidayakan jambu kristal
asal Taiwan yang memiliki nilai ekonomi tinggi
dibanding jambu merah atau jenis jambu lainnya.
Saat ini setidaknya sedang menanam hingga
sekitar 150 hektaran yang sebagian di antaranya
sudah berproduksi.
Wilayah pengembangan tanaman jambu kristal
tersebut adalah Kecamatan Cingambul, Desa
Lemahputih, Kecamatan Lemahsugih, Desa
Pancurendang, Kecamatan Majalengka, Desa Jayi,
Kecamatan Sukahaji serta Desa Leuwiseeng,
Kecamatan Panyingkiran.
Menurut keterangan Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Majalengka H.Wawan Suwandi disertai
Kasie Holtikultura Dedeh Sri A, jambu kristal
dikembangkan di Majalengka karena nilai
ekonominya cukup tinggi harganya bisa mencapai
Rp 10.000,- hingga Rp 15.000,-/kg untuk kualitas
super, serta masih jarang ditanam di wilayah lain,
selain itu tanaman bisa lebih cepat dipanen dan
masa panen bisa dilakukan secara terus menerus,
terlebih bila pemeliharaan dilakukan dengan sangat
baik.
“Jambu ristal belum bayak dikenal masyarakat,
sementara ini masyarakat lebih banyak mengenal
jambu merah yang konon dipercaya untuk
meningkatkan trombosit,” ungkap Dedeh Sri.
Keistimewaan jambu kristal sendiri selain
harganya relatif masih mahal, diusia tanam enam
bulanan dengan ketinggian pohon kurang dari satu
meterpun sudah bisa panen dengan berat per biji
bisa lebih dari 0,5 kg, jambu tersebut nyaris tanpa
biji, selain itu kulit bagian luar yang biasanya
sedikit terasa kesat, jambu kristal justru tidak,
rasanya lebih segar dan renyah, kulitnya cukup
tebal. Lingkaran dalam bagian biji bisa hanya
sebesar bola bekles.
“Permintaan jambu kristal ini sangat tinggi,
sementara pasokan sangat kurang, makanya kami
mencoba mengembangkan tanaman jambu kristal
di hampir semua daerah di Majalengka yang
kebetulan tanaman jambu ini cocok di semua jenis
suhu dan tanah,” kata Dedeh.
Sementara ini yang sudah mulai berproduksi
adalah di Desa Jayi, Kecamatan Sukahaji seluas
20 hektaran milik Runah Heriyanto. Menurut
Heriyanto dari tanaman yang sudah berusia sekitar
setahun tersebut dia sudah bisa memanen hingga
4,5 kuintal/hari. Jambu tersebut dipasok ke
Bandung, Jakarta, Cirebon dan sejumlah swalayan.
Untuk kualitas super dijual ke sejumlah swalahan
dan kota-kota besar seharga Rp 15.000,-/kg,
kualitas menengah dijual seharga Rp 12.000,-/kg
serta kualitas terendah dijual seharga Rp 10.000,-/
kg oleh pedagang emprkan disejumlah tempat.
“Peoduksi 4,5 kw tersebut diperoleh dari sekitar
3000 pohon yang ditanam pada tahap satu, tahap
dua saya menambah tanaman sebanyak 2000
pohon lagi, karena permintaan masih sangat tinggi
dan bahkan tidak terlayani,” ujar Heriyanto.
Saat ini heriyanto-pun sedang mengembangkan
pembibitan jambu kristal atas permintaan
Kementrian Pertanian untuk memasok ke daerah
lain di Pulau Jawa dan luar Jawa. Setidaknya kini
sedang dibuat pembibitan sebanyak 10.000 bibit
dari rencana pembibitan sebanyak 300 ribu bibit
pohon jambu.
“Saya sekarang diminta untuk mengembangkan
pembibitan guna memasok ke kabupaten kota lain
di Pulau Jawa serta sejumlah daerah di luar Pulau
Jawa, jenis jambu ini dikembangkan untuk ditanam
petani lain karena permintaan jambu ini sangat
tinggi, belum terpenuhi,” ungkap Heruyanto yang
memiliki puluhan pekerja di kebun dan di kios
pengepakannya.(C-31/A-147)***
EKONOMI sumber :pikiranrakyat.com
Label:
agribisnis,
babakanjawa,
bertani,
jambu,
jambukristal,
jawabarat,
kristal,
majalengka,
pancurendang,
pancurendangtonggoh,
peluang,
pertanian,
sukses,
tips,
untung,
usaha,
warnen,
wisata
Langganan:
Postingan (Atom)